Kamera prosumer
Kamera prosumer terdiri dari dua jenis yaitu :
- Kamera prosumer
berbentuk Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge Camera
dengan lensa tetap yang tak dapat dilepas.
- MILC walaupun
lensanya dapat dilepas, tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan tentunya
juga tidak memiliki Optical Viewfinder dan sebagai gantinya dipakai
Electronical Viewfinder atau layar LCD saja.
Disebut Bridge Camera,
karena pada awalnya sebagai jembatan antara Kamera saku digital dengan
Kamera digital SLR, memiliki mode PSAM (Program, Speed,
Aperture/Diafragma dan Manual), seperti halnya Kamera digital DSLR.
Tetapi sekarang ini mode PASM kadang-kadang juga dimiliki oleh Kamera
saku digital. Saat ini, Features dan Harga antar jenis kamera saling
tumpang tindih, sehingga bisa saja Kamera saku digital harganya lebih
mahal daripada Kamera digital SLR. Salah satu keunggulan yang dimiliki
Bridge Camera adalah kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x
bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni,
sehingga ada Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image
Stabilization (Pitch, Yaw, Roll, Vertical Shift and Horizontal Shift),
sehingga lebih unggul dari pada Sistem Stabilisasi yang dimiliki oleh
Kamera digital SLR. Image Stabilization yang unggul juga berguna untuk
pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga dapat
mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat. Salah satu kelemahan
Bridge Camera adalah untuk indoor photography dimana pencahayaannya
terbatas, karena dengan sensornya yang kecil, maka ISO dimana noisenya
masih dapat diterima (belum banyak) hanya mencapai 200 atau 400.
Built-in Flashnya tidak dapat diandalkan dan sebaiknya memakai External
Flash, tetapi hanya beberapa Bridge Camera yang memiliki slot untuk
External Flash (hotshoe).
0 komentar:
Posting Komentar